Fungsi Pengedalian


 


Sistem Pengendalian Efektif

Pengendalian atau pengawasan yang baik harus disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, kepribadian atau karateristik individu manajer, dan kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas.Disamping itu pengendalian juga harus mampu memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu serta mengarah pada upaya perbaikan.

Sistem pengendalian yang baik juga harus  memunculkan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penyimpangan yang terjadi. Jika penanggung jawab tersebut tidak jelas, maka penyimpangan yang terjadi sulit dilacak dan diperbaiki, karena tidak ada pihak yang  merasa bertanggung jawab.

 

Ciri-ciri Pengendalian Efektif

  Pengendalian yang efektif mempunyai beberapa ciri:

–  Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi. Sistem pengendalian yang baik ditujukan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang direncanakan. Dengan demikian pengendalian harus mengikuti rencana yang akan dimonitor.

 Disesuaikan dengan manajer. Pengendalian yang baik juga harus sesuai dengan karateristik manajer yang mengawasi dan diawasi. Informasi harus “familiar” dengan manajer. Sistem pengendalian yang baik juga dapat diterima oleh manajer atau anggota organisasi yang lain, karena tujuan sistem pengendalian pada dasarnya tercapainya tujuan organisasi dan tujuan individu dalam organisasi.

  Ekonomis. berarti memperhitungkan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain manfaat yang diperoleh dari sistem pengendalian harus lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.

  Akurat. Informasi yang akurat diperlukan untuk pengendalian yang baik. Informasi yang tidak akurat bisa merusak pengendalian atau menimbulkanmasalah baru. Karena itu sistem informasi yang baik diperlukan untuk mendukung pengendalian yang baik.

  Tepat waktu. Informasi harus datang pada waktu yang  tepat. Apabila informasi tersebut datangnya terlambat, informasi tersebut tidak akan bermanfaat banyak untuk perbaikan dimasa mendatang.

   Fleksibel. Lingkungan bisnis saat ini tidak ada lagi yang stabil selamanya. Sistem pengendalian yang baik juga harus memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan perubahan.

      Mengarah pada perbaikan. Harus bisa menghasilkan informasi yang mengarah pada perbaikan. Informasi tersebut harus sampai pada pihak yang bertanggung jawab, yang diharapkan bisa memperbaiki kekurangan yang ada.

  Obyektif dan bisa dipahami. Sistem pengendalian yang baik harus jelas dan obyektif. Kejelasan membuat anggota organisasi tahu apa yang harus dilakukan. Obyektivitas membuat prestasi individu bisa dibandingkan dengan kriteria yang jelas, dan dengan demikian perasaan diperlakukan secara adil bisa lebih mudah diperoleh dibandingkan apabila kriteria yang subyektif yang dipergunakan. Tetapi subyektivitas juga diperlukan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan seperti yang digambarkan pada unsur fleksibilitas diatas.

  Memfokuskan pada titik strategis. Pengendalian yang baik juga harus memfokuskan pada bagian yang bisa dikendalikan oleh organisasi. Sebagai contoh, pengendalian terhadap barang yang sudah dikirim ke konsumen tidak akan efektif karena organisasi tidak punya kendali atas barang yang sudah dikirimkan.


Penolakan Terhadap Pengendalian

Sistem pengendalian mempunyai kemungkinan ditolak oleh anggota organisasi. Beberapa alasannya:

      Pengendalian yang berlebihan (overcontrol). Kadang-kadang organisasi mempunyai kecenderungan untuk melakukan pengendalian yang berlebihan, khususnya pengendalian terhadap perilaku sehari-hari anggota organisasi. Sebagai contoh banyak calon karyawan yang potensial yang tidak mau masuk ke IBM, dan lebih suka masuk ke Microsoft. IBM mengharuskan karyawannya memakai dasi ditempat kerja, sementara microsoft lebih santai dalam hal berpakaian.

      Fokus yang tidak tepat. Sistem pengendalian yang memiliki fokus yang salah bisa mengakibatkan perlawanan, disamping tujuan organisasi yang tidak tercapai. Misal universitas mengevaluasi staff pengajarnya berdasarkan jumlah artikel atau tulisan ilmiah. Evaluasi semacam itu bisa mengorbankan kualitas artikel yang berkualitas.

      Balasan positif untuk ketidak efisienan. Suatu sistem pengendalian barangkali memiliki sistem insentif yang “salah”, ketidak efisienan justru “dihargai”. Contoh, dua departemen mempunyai anggaran yang sama. Dept. 1 menyisakan dana Rp. 10 juta, karena efisien dalam mengelola dana, sementara Dept. 2 tidak menyisakan dana (karena kurang efisien). Manajer menyimpulkan bahwa Dept. 1 diberi anggaran yang lebih kecil dimasa mendatang, sementara Dept. 2 diberi dana sama seperti tahun lalu. Tentunya Dept. 1 tidak puas/menolak.

      Pertanggungjawaban. Contoh, jika biaya produksi naik, manajer bisa mengetahui apakah manajer produksi bertanggung jawab atau tidak. Jika kenaikannya karena harga input naik, manajer produksi tidak bisa dimintai pertanggung-jawaban terhadap kenaikan biaya tersebut. Tetapi apabila kenaikan biaya produksi karena membengkaknya biaya produksi, pertanggungjawaban akan mengakibatkan konsekuensi yang tidak menyenangkan. Karena itu akan cenderung menolak sistem pengendalian.


1.1  Mengatasi Penolakan Terhadap Pengendalian

       Beberapa cara untuk mengatasi penolakan terhadap sistem pengendalian, antara lain: 

      Menciptakan sistem pengendalian yang efektif. Jika sistem pengendalian dirancang dengan baik, mempunyai karateristik efektif, maka setiap anggota organisasi akan diperlakukan secara adil, sesuai dengan prestasinya. Anggota organisasi yang tidak berprestasi akan bekerja lebih keras, atau akan keluar dari organisasi apabila dia tidak bisa mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan. Organisasi memperoleh manfaat karena hanya orang yang benar-benar mempunyai kompetensi yang akan tinggal diorganisasi tersebut.

      Mendorong partisipasi. Karyawan yang dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengendalian akan kecil kemungkinan penolakannya. Keterlibatan mereka akan semakin mendorong komitmen, yang berarti semakin mendorong partisipasi mereka.

      Menggunakan MBO (Management By Objectives). Melibatkan karyawan dalam proses penentuan tujuan atau target yang akan dicapai mereka. Tujuan atau target tersebut akan menjadi standar mereka. Prestasi mereka akan dibandingkan dengan standar tersebut. MBO akan membantu mengintegrasikan perencanaan dan pengendalian organisasi. Maka penolakan terhadap pengendalian akan berkurang.

      Menggunakan sistem cek silang. Sebagai contoh, sistem pengendalian produksi yang baik bisa memberikan informasi harga bahan baku, biaya produksi. Jika biaya produksi naik karena harga bahan baku naik, manajer produksi tidak bisa diminta pertanggungjawaban. Sistem informasi tersebut akan melindungi manajer produksi tersebut. Dengan cara ini setiap anggota organisasi bisa diperlakukan secara adil, dan penolakan terhadap pengendalian akan semakin berkurang.

2.    Informasi dan Pengendalian

       Semua fungsi manajerial mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan tergantung pada arus informasi yang tetap mengenai apa yang terjadi di dalam dan di luar dari sebuah organisasi.

       Hanya dengan informasi yang akurat dan tepat waktu manajer dapat memonitor kemajuan ke arah sasaran dan mengubah rencana menjadi kenyataan.

       Sistem informasi memungkinkan manajer mengendalikan bagaimana mereka menjalankan bisnis.

       Informasi dipandang sebagai aset yang berharga, sesuatu yang harus dikelola secara hati-hati dan dilindungi. Hal ini disebabkan informasi sangat membantu manajer memberikan respon pada lingkungan yang kompleks dan turbulen.

       Perlu dipahami perbedaan antara istilah informasi dan data.

      Data adalah angka dan fakta mentah, belum dianalisi mengenai peristiwa, seperti jumlah disket yang diproduksi setiap minggu atau ketersediaan disket di toko penjual alat tulis.

 Informasi, sebaliknya, adalah hasil dari pengorganisasian atau analisis data dengan cara yang berarti, Jadi, manajer operasi di pabrik disket tadi mungkin membandingkan output dari satu minggu dengan minggu sebelumnya atau dengan kuota produksi sebagai suatu cara memonitor dan mengendalikan prestasi kerja.


Data diolah menjadi Informasi

   Walaupun data dan informasi mempunyai perbedaan operasi dan tujuan, manajer pabrik disket tadi dan manajer toko alat tulis, akan mengevaluasi informasi yang mereka terima dalam empat faktor berikut:

1.    Mutu Informasi, semakin akurat informasinya, semakin tinggi mutu dan semakin aman manajer mempercayainya untuk membuat keputusan.

2.    Ketepatan Waktu Informasi, untuk pengendalian efektif, tindakan korektif harus diterapkan sebelum terjadinya deviasi dari rencana atau standar. Jadi, informasi yang disediakan oleh sistem informasi harus tersedia bagi orang yang tepat pada waktu yang tepat agar tindakan yang tepat dapat diambil.

3.    Mutu Informasi, manajer kesulitan mendapatkan informasi yang relevan dan bermanfaat, sehingga lebih banyak menerima informasi daripada yang dapat dipergunakan secara produktif, karena itu dibutuhkan informasi yang bermutu.

4.    Relevansi Informasi, bahwa informasi yang diterima manajer harus relevan dengan tanggung jawab dan tugas mereka.

 

1.    Komputer

       Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanjaan, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.

       Komputer berasal dari bahasa latin computare yang mengandung arti menghitung. Karena luasnya bidang garapan ilmu komputer, para pakar dan peneliti sedikit berbeda dalam mendefinisikan termininologi komputer.

 

1.1  Revolusi Komputer

       Menurut Hamacher [1], komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.

       Menurut Blissmer [2], komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut:

      menerima input

      memproses input tadi sesuai dengan programnya

      menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan

      menyediakan output dalam bentuk informasi

       Sedangan Fuori [3] berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.

       Untuk mewujudkan konsepsi komputer sebagai pengolah data untuk menghasilkan suatu informasi, maka diperlukan sistem komputer (computer system) yang elemennya terdiri dari hardware, software dan brainware.

       Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk kesatuan.

       Hardware atau Perangkat Keras: peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa djamah.

   Software atau Perangkat Lunak: program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data.

 Brainware: manusia yang mengoperasikan dan mengendalikan sistem komputer

 

 

Perkembangan Hardware

       Hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari teknologi, khususnya teknologi komputer.

     Dapat dilihat bahwa untuk menuliskan suatu dokumen, orang cenderung sudah meninggalkan mesin ketik manual dan sudah digantikan perannya oleh komputer. Kasir di suatu pertokoan besar (supermarket) sudah menggunakan peralatan otomatis berupa komputer yang didisain khusus untuk keperluan itu.

  Kumpulan lagu-lagu yang sebelumnya hanya dapat didengarkan melalui media kaset atau piringan hitam, saat ini sudah mulai dikemas dalam bentuk compact disk (CD) yang dapat didengarkan dengan menggunakan komputer multimedia.

       Belum lagi perkembangan teknologi komputer di bidang kesehatan yang maju sangat pesat untuk membantu diagnosa penyakit dan proses penyembuahnnya. Dan masih banyak lagi bidang-bidang kehidupan manusia yang saat ini sudah menggunakan peralatan komputer.

 

Perkembangan Software

       Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer di gunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak.

       Bentuk terkecil dari perangkat lunak adalah operasi aritmatik dan logika. Dari operasi dasar ini di susun program atau perangkat lunak.

       Tingkat pemrosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.

       Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).


1.1  Penggolongan Komputer

Literatur terbaru tentang komputer melakukan penggolongan komputer berdasarkan empat hal: data yang diolah, penggunaan, kapasitas/ukurannya, dan generasinya.

Berdasarkan Data Yang Diolah

       Komputer Analog

       Komputer Digital

       Komputer Hybrid

Berdasarkan Penggunannya

       Komputer Untuk Tujuan Khusus (Special Purpose Computer)

       Komputer Untuk Tujuan Umum (General Purpose Computer)

Berdasarkan Kapasitas & Ukurannya

       Komputer Mikro (Micro Computer)

       Komputer Mini (Mini Computer)

       Komputer Kecil (Small Computer)

       Komputer Menengah (Medium Comp)

       Komputer Besar (Large Computer)

       Komputer Super (Super Computer)

Berdasarkan Generasinya

       Komputer Generasi Pertama           (1946-1959)

       Komputer Generasi Kedua             (1959-1964)

       Komputer Generasi Ketiga             (1964-1979)

       Komputer Generasi Keempat          (1979-sekarang)

       Komputer Generasi Kelima (next)

 

Sejarah Singkat Komputer

Sejarah komputer elektronik modern dimulai pada tahun 1942, tetapi penemuan sebelumnya lebih berperan dalam penemuan komputer elektronik berikutnya.

Abacus

Abacus ditemukan 5000 tahun yang lalu. Abacus sebagai alat hitung manual yang pertama di dunia. Abacus sekarang lebih dikenal sebagai Cipoa.

 

Pascaline

Blaise Pascal adalah seorang ahli filosofi dan matematika, yang menemukan alat penghitung pertama yang berupa mesin. Desain roda penghitung.

Babbage’s

Charles Babbage’s yang telah mempercepat perkembangan komputer sejak tahun 1600an, dia yang memajukan perkomputeran dibidang hardware dengan menemukan sebuah difference engine

Peralatan

Munculnya Pemrosesan Data Otomatis

The U.S. Bureau of Cencus tidak menyelesaikan sensus sejak tahun 1880 sampai hampir 1888. Pimpinan Bureau segera menghentikannya sebelum berlangsung selama 10 tahun. Komisi The U.S. Bureau, Herman Hollerith seorang ahli statistik menggunakan keahliannya dalam menggunakan punched-card untuk sensus pada tahun 1890. Dengan pemrosesan punched-card dan mesin Hollerith (Hollerith’s punched-card machine), sensus bisa selesai dalam waktu 2,5 tahun. Inilah dimulainya pemrosesan data secara otomatis. Jerih payah Dr. Hollerith membuktikan sekali lagi bahwa “kebutuhan merupakan ibunya penemuan”.

Alat tenun Jacquard ditemukan pada tahun 1801 dan masih digunakan sampai sekarang. Punched-card ditemukan oleh orang perancis yang bernama Joseph-Marie Jacquard. Babbage’s ingin menerapkan konsep Punched-card dari alat tenun Jacquard untuk analitycal engine-nya.

Electromechanical Accounting Machine

Hasil (output) dari mesin Hollerith masih harus ditulis tangan, sampai pada tahun 1919 Computing-Tabulating-Recording Company mengumumkan telah menciptakan printer/lister yang lama kelamaan merubah jalan hidup perusahaan tersebut. Untuk mengembangkan jangkauannya, pada tahun 1924 perusahaan tersebut merubah namanya menjadi International Business Machine Corporation (IBM).

Pemrosesan Punched-card

Ruangan mesin yang menggunakan punched-card telah membuka lowongan kerja. Beberapa ruangan tersebut mirip sebuah pabrik. Punched-card dan hasil cetakan dari printer dipindahkan dari alat lain ke yang lainnya dengan menggunakan gerobak tangan. Tingkat kebisingannya tidak jauh berbeda dengan sebuah pabrik mobil.

Dr. John V. Atanasoff secara resmi di beri penghargaan atas diciptakannya komputer elektronik digital. Dr. Atanasoff mengembangkan komputer elektronik digital pertama sejak 1937–1942 dan di bantu oleh mahasiswanya bernama Clifford Berry. Ia menyebut penemuannya sebagai Atanasoff-Berry Computer atau disingkat ABC.

Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959)


Komputer generasi pertama dikarakteristikan dengan keistimewaan yang sangat mencolok pada ENIAC– tabung hampa udara. Pengembangan tersebut termasuk binary aritmetic, random access, dan konsep dari program yang tersimpan. (Gambar 1)




IBM Memasuki Pasar Komputer

Komputer elektromekanik pertama merupakan hasil dari penelitian yang disponsori IBM. Pimpinam IBM tidak merasa komputer (UNIVAC I) bisa menggantikan mesin punched-card. Belum sempat UNIVAC I sukses, IBM membuat keputusan baru untuk mengembangkan dan memasuki pasar komputer. (Gambar 2)

                  


Komputer Generasi Kedua (1959 – 1964)

Bagi kebanyakan orang, penemuan transistor berarti semakin praktis. Untuk itu dalam bisnis pemrosesan data, menandakan dimulainya komputer generasi kedua. Transistor berarti semakin berkinerja, lebih diandalkan, dan komputer lebih murah yang menempati sedikit ruang dan menghasilkan sedikit panas.

 

Karakteristik yang dominan pada komputer generasi kedua:

1. Transistor

2. Kompatibilitas yang terbatas pada tiap komputer yang beda pabrik

3. Tidak ada kompatibilitas antar pabrik yang berbeda

4. Adanya bahasa pemrograman low-level.

 

Komputer Generasi Ketiga (1964 - 1970)

Karakteristik
Beberapa ahli sejarah menganggap peristiwa terpenting dari sejarah komputer terjadi ketika IBM meluncurkan komputer System 360 pada tanggal 7 April 1964. System 360 termasuk ke dalam komputer generasi ketiga. Integrated circuits merupakan teknologi baru dari generasi ini seperti halnya transistor pada generasi kedua.

 

Karakteristik yang dominan pada komputer generasi ketiga:

1.    Komponen sirkuit menggunan IC (Integrated Circuits)

2.    Peningkatan kemampuan software

3.    Lebih cepat dan lebih tepat

4.    Kapasitas memori komputer lebih besar

5.    Menggunakan penyimpanan luar yang sifatnya random access

6.    Penggunaan daya lebih hemat

7.    Memungkinkan untuk melakukan multi processing

8. Pengembangan dari alat input dan output dengan menggunakan Visual Display terminal

9.    Harga semakin murah

10.  Kemampuan komunikasi data antar komputer

 

 

 

Komputer Generasi Keempat (1970 – sekarang)

Beberapa vendor mengumumkan “komputer generasi keempat” dan beberapa yang mengumumkan “komputer generasi kelima”. Ini hanyalah strategi pasar saja. Tiga generasi sebelumya dibedakan dengan terobosan teknologi elektronik penting – lampu tabung hampa udara, kemudian transistor dan integrated circuit. Generasi keempat muncul dengan perkembangan yang tidak begitu mencolok, hanya dalam bentuk komputer dan software yang agak maju saja, dan mungkin komputer generasi ini tidak akan seberuntung generasi sebelumnya dalam hal ‘merajai’ pasar dunia sebelum terobosan teknologi baru berikutnya. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang sering menyebut generasi ini sebagai generasi 3½.

Karakteristik yang dominan pada komputer generasi keempat:

  1. Penggunaan Large Scale Integration (LSI) / Bipolar Large Scale Integration, yaitu pemadatan ribuan IC menjadi sebuah chip
  2. Dikembangkan komputer mikro dengan menggunakan microprocessor dan semiconductor yang berbentuk chip untuk memori komputer.


Daftar Pustaka


n  Williams, bab 17

n  Daft, bab 16

n  Kartono, bab 15

n  Erni, bab 14

n  Stoner, bab 20


Info selengkapnya disini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar