Evolusi Teori Manajemen


 


Kenapa Teori?

Teori bisa memberikan kontribusi yang penting, perkembangan teori-teori manajemen, teori-teori keuangan, dan teori lainnya merupakan bukti bahwa teori sebenarnya dapat memberikan kontribusi penting.

Teori merupakan kumpulan prinsip-prinsip (principles) yang disusun secara sistematis.

Prinsip berusaha menjelaskan hubungan-hubungan antara fenomena-fenomena yang ada.


Teori Manajemen Klasik

Teori manajemen klasik (teori administrasi klasik) memfokuskan pada kebutuhan “mensistematisasi” cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin kompleks.

1.Henry Fayol (1841-1925)

Adalah seorang industrialis Perancis yang sering dikenal sebagai bapak aliran manajemen klasik, karena upayanya “mensistematisir” studi manajerial.

 

Kegiatan pokok dalam bisnis mernurut Fayol

Fayol membagi kegiatan bisnis kedalam enam kegiatan pokok yang saling berkaitan:

1.    Teknis: memproduksi produk

2.    Komersial: membeli bahan baku dan menjual produk

3.    Keuangan: mencari dan menggunakan dana

4.    Keamanan: menjaga karyawan dan kekayaan perusahaan

5.    Akuntansi: mencatat dan mengukur transaksi

6.    Manajemen.

 

Dari keenam kegiatan tersebut, Fayol memfokuskan pada manajemen, karena menurutnya manajemen merupakan kegiatan yang paling terlupakan dan memberikan prinsip-prinsip manajemen.

 

Fayol merupakan orang pertama yang mengelompokan kegiatan  manajerial kedalam:

a.    Perencanaan

b.    Pengorganisasian

c.     Pengarahan

d.    dan Pengendalian


2. Max Weber (1864-1920)

Seorang ahli sosiologi Jerman yang mengembangkan teori birokrasi, menurutnya suatu organisasi yang terdiri dari ribuan anggota membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota organisasi tersebut.

Birokrasi ideal menurut Weber


3. Chester I Barnard (1886-1961)

Barnard mengembangkan teori organisasi, menurutnya orang datang ke organisasi formal (seperti perusahaan) karena ingin mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri. Pada waktu mereka berusaha mencapai tujuan organisasi, mereka juga akan berusaha mencapai tujuannya sendiri.

Organisasi bisa berjalan dengan efektif apabila keseimbangan tujuan organisasi dan tujuan anggotanya dapat terjaga. Barnard mengakui adanya kelompok informal dalam organisasi yang formal. 


Perspektif Manajemen Klasik

Terdiri dari dua cabang yang berbeda :

n  Manajemen ilmiah, berkenaan dengan cara meningkatkan kinerja dari seorang pekerja

Tokoh : Frederick W. Taylor (1856-1915), Frank Gilbreth (1868-1924), Lillian Gilbreth (1878-1972), Henry Ggantt (1861-1919)

n  Manajemen adnimistratif, berfokus pada pengelolaan organisasi secara keseluruhan

Tokoh : Henry Fayol (1841-1925), Lyndall Urwick (1891-1983), Max Weber (1864-1920), Chester Barnard (1886-1961)

 

Konstribusi dan Keterbatasan Teori Manajemen Klasik

            Kontribusi Manajemen klasik

-          Meletakkan fondasi untuk perkembangan teori manajemen berikutnya.

-          Mengidentifikasikan proses, fungsi-fungsi, yang masih digunakan hingga sekarang.

-          Memusatkan perhatian pada manajemen sebagai subjek yang sah dalam pencarian ilmiah

 

            Keterbatasan Manajemen klasik

-          Lebih cocok untuk organisasi yang stabil dan sederhana daripada untuk organisasi yang dinamis dan kompleks seperti yang ada saat ini.

-          Sering menyajikan prosedur universal yang tidak cocok dalam beberapa kondisi tertentu.

-          Meskipun beberapa penulis (seperti Lilian Gilbreth dan Chester Barnard) memberi perhatian kepada elemen manusia, banyak yang memendang karyawan hanya sebagai alat dan bukan sumber daya

 

1.    Aliran Perilaku

Perspektif aliran perilaku terdiri dari:

  1. Pendekatan Hubungan Menusiawi (Human Relation)
  2. Pendekatan Ilmu Perilaku

Teori perilaku muncul karena ketidakseimbangan teori klasik dalam memandang  organisasi. Marry Parker Follet dan Chester I Barnard merupakan pioneer dalam aliran perilaku.

 

Pionir Dalam Aliran Perilaku

Perspektif Manajemen Perilaku

-          Sikap-Sikap dan perilaku-perilaku individu dan proses-proses kelompok ditekankan, dan mengenal pentingnya proses-proses tingkah laku di dalam tempat kerja.

 

w  Hugo Munsterberg (1863–1916)

          Psikolog Jerman, “Bapak psikologi industri”, yang mendukung menerapkan konsep-konsep psikologis dalam pemilihan karyawan dan pengaturan-pengaturan motivasi pada industri.

w  Mary Parker Follett (1868–1933)

          Dikenal dengan pentingnya peran dari tingkah laku manusia di dalam tempat kerja.

 

Pendekatan Hubungan Manusiawi

Hubungan manusiawi pada umumnya mengacu pada suasana kerja yang berasal dari hubungan antara manajer dengan karyawan. Efektifitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau hubungan manusiawi yang baik.

 

Study Hawthorne

n  Study Hawthorne dilakukan di pabrik Western Electric Company dari tahun 1924-1933, di Hawthorne, dekat kota Chicago, Amerika Serikat. Study disponsori oleh General Electric, Co.

n  Study bertujuan melihat pengaruh tingkat cahaya penerangan di tempat kerja terhadap produktivitas. Hasil yang diperoleh membingungkan.

n  Kemudian Elton Mayo (1880-1949), bersama beberapa koleganya seperti Fritz J. Roethlisberger dan Wiliam J. Dickson, kemudian masuk ke dalam tim penelitian. Mereka mengambil kesimpulan bahwa kenaikan produktivitas terjadi karena kelompok kerja yang dijadikan studi dan juga kelompok kendali merasa menjadi perhatian. Karenanya mereka termotivasi untuk bekerja lebih baik.

 

Konstribusi Pendekatan Hubungan Manusiawi

n  Aliran hubungan manusiawi menyadarkan pentingnya kebutuhan sosial, ini menyeimbangkan konsep lama yang menekankan ekonomi atau rasionalitas manusia.

n  Desain, metode, dan analisis penelitian yang dilakukan oleh Mayo sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Konsep manusia sosial yang dikembangkan ternyata tidak menjelaskan sepenuhnya perilaku manusia.


Pendekatan Hubungan Manusiawi

n  Abraham Maslow (1908-1970)

w  Mengembangkan suatu teori bahwa karyawan termotivasi oleh suatu hirarki kebutuhan bahwa mereka mencarinya untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

n  Douglas McGregor (1906-1964)

w  Diusulkan Teori X dan Teori Y melalui konsep-konsep dari kepercayaan-kepercayaan managerial tentang orang-orang dan pekerjaan.


 

 

Pendekatan Ilmu Perilaku

Pendekatan manusia mempelopori tumbuhnya pendekatan baru yang lebih sering dikenal sebagai pendekatan atau aliran perilaku.

Beberapa ahli perilaku mengatakan bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya sendiri (self-actualization).

 

Behavioral Sciences Approach

n  Mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku manusia berdasar pada metode latihan & studi.

n  Sub-field dari Perspektif Yang Humanistis (Bersifat Kemanusiaan).

n  Menerapkan ilmu sosial dalam konteks organisatoris.

nMengerti dalam merekrut karyawan dari segi ekonomi, psikologi, sosiologi.

 

Organizational Behavior

n  Suatu bidang pada saat ini yang mengutamakan perspektif-perspektif tingkah laku di manajemen.

w  Menggunakan berbagai sumber psikologi, sosiologi, ilmu antropologi, ekonomi, dan pengobatan atau kesehatan.


Info selengkapnya disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar