Hubungan Bisnis dan Lingkungannya
1. Perubahan lingkungan yang terkait dengan
aktivitas bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerak perubahan dari
salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan luar perusahaan, baik pada
skala nasional, regional maupun global.
2. Sebagian dari dampak yang ditimbulkan,
terbukti telah mempengaruhi datangnya berbagai kesempatan usaha (business
opportunities), tetapi banyak yang menjadi kendala dalam berusaha (business
threats and constraints).
3. Kegiatan organisasi/perusahaan akan merubah
lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
Lingkungan Organisasi Langsung dan Tidak
Langsung
Lingkungan Langsung
Lingkungan langsung adalah lingkungan yang secara langsung akan mempengaruhi nasib organsasi. Karena itu lingkungan tersebut disebut sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua jenis lingkungan langsung: Lingkungan Langsung Eksternal dan Lingkungan Langsung Internal
Elemen Lingkungan Langsung Eksternal
Konsumen:
dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar, yang diartikan
sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan
uangnya. Apabila organisasi gagal memenuhi kebutuhan konsumen, organisasi
tersebut akan ditinggalkan oleh konsumennya.
Pemasok: merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi. Contoh: McDonald memerlukan pasokan daging, sayur, roti, souvenir dari berbagai pemasok.
Pesaing: memberikan produk yang mempunyai fungsi sama
dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen
tertentu. Definisi yang lebih luas menunjukan bahwa organisasi akan bersaing
dengan organisasi lainnya memperebutkan sumberdaya yang ada. Contoh: PT. Kereta
Api Indonesia bersaing dengan PT. Garuda Indonesia serta Perusahan Bus
antarkota.
Pemerintah: biasannya berperan sebagai “wasit” dan memastikan aturan main berjalan dengan semestinya. Pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi kehidupan organisasi dan kehidupan perekonomian masyarakat. Contoh: Regulasi dibidang trasportasi.
Lembaga Keuangan: lembaga keuangan memberikan input modal keuangan yang diperlukan, baik untuk mendirikan bisnis atau modal kerja yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Lembaga keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi ke pasar keuangan. Sehingga manajer harus menentukan alternatif pendanaan yang paling murah dan paling fleksibel. Contoh: Bank BNI atau Adira atau OTO Finance.
Kelompok-kelompok lain: kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Contoh: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), SPSI, ORGANDA atau LSM.
Lingkungan Langsung Eksternal
Elemen Lingkungan Langsung Internal
Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi. Lingkungan
internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh menejer individual,
bukan organisasi secara keseluruhan. Antara lain:
Pekerja: atau
karyawan merupakan sumberdaya organisasi. Jika
karyawan dan organisasi atau manajer mempunyai tujuan yang sama, maka
organisasi akan berjalan dengan semakin efektif.
Dewan
Komisaris: biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas
(PT). Dewan komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham dan
mengawasi direksi perseroan.
Pemegang
Saham: Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan,
dengan demikian mereka memiliki perusahaan dan mempunyai hak-hak dan kewajiban
yang melekat pada kepemilikannya.
Jaringan Stakeholder: Pihak-pihak yang menentukan nasib perusahaan (Stakeholders) mereka membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh: Masyarakat di lingkungan perusahaan yang secara tidak langsung mengamankan keberadaan pabrik, Perangkat Desa yang bekerja sama dalam menjaga kebersihan di sekitar lingkungannya.
Lingkungan Tidak Langsung
Lingkungan umum atau lingkungan tidak langsung, tidak berpengaruh
secara langsung terhadap perkembangan organisasi setidak-tidaknya pada saat
sekarang. Lingkungan ini mempengaruhi organisasi melalui dua cara:
1. Mendorong pembentukan stakeholder
2. Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi
perubahan lingkungan tersebut.
Lingkungan Tidak Langsung (McDonald's)
Elemen Lingkungan Tidak Langsung
Dimensi Sosial
Demografi:
menyangkut stuktur kependudukan lingkungan organisasi berada. Perubahan
demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi,
tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Contoh:
peningkatan angka kelahiran pada perempuan, menumbuhkan industri kecantikan.
Gaya
hidup: merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai
seseorang. Gaya hidup masyarakat yang dinamis dan dominan diluar rumah, akan
menyuburkan industri hiburan malam, restoran fast food.
Nilai sosial:
nilai sosial akan mempengaruhi organisasi. Contoh: di negara yang kurang
menghargai hak paten, hak cipta, maka orang-orang seperti Bill Gate sukar muncul.
Variabel
Ekonomi
Perubahan variabel ekonomi akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Perubahan ekonomi dapat bersifat stuktural dan juga dapat bersifat musiman atau siklus. Dalam bahasa statistik dikenal istilah trend, musiman, siklus, dan random. Contoh: inflasi dan tingkat pengangguran, kurs mata uang dan lain-lain.
Variabel
Politik
Banyak peraturan dan perundangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Contoh: bila kebijakan suatu negara asing lebih proteksionis, maka ekspor dari Indonesia akan dipersulit.
Variabel
Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder yang baru. Contoh: penggunaan tenaga robot dan teknologi informasi yang secara luas, akan mengurangi penggunaan SDM.
Dimensi International
Perusahaan dengan logika global akan mencari sumber daya dimana saja di dunia dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut.
Model Hubungan Organisasi – Lingkungan
- Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
- Lima Kekuatan Kompetisi
- Strategi Menghadapi Lingkungan.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi
James D. Thomson mengajukan model bagaimana pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Dua dimensi dikenal dalam model tersebut:
1. Tingkat perubahan, melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan, dan
2. Tingkat homogenitas, melihat sejauh mana kompleksitas lingkunganLima Kekuatan Kompetisi
Dikembangkan oleh Michael Porter, menurutnya perusahaan dalam mencari
keuntungan berebut dengan lima kekuatan yang sama-sama ingin mencari
keuntungan. Kelima kekuatan itu adalah:
1.
Ancaman pendatang baru
atau halangan untuk masuk
2. Produk
subtitusi
3.
Pemasok
4.
Pembeli
5.
Pesaing
Jika perusahaan beroperasi di lingkungan dimana kelima kekuatan tersebut kuat, maka lingkungan tersebut tidak menarik karena tidak menawarkan kemungkinan keuntungan yang tinggi.
Strategi Menghadapi Lingkungan
Mempengaruhi Lingkungan Langsung:
manajer dapat mencoba mempengaruhi lingkungan langsung melalui beberapa cara,
yaitu melakukan “lobby”, iklan, negosiasi atau perundingan.
Memonitor lingkungan tidak langsung:
dengan monitoring yang aktif, manajer diharapkan akan memperoleh peringatan
awal apabila ada perubahan lingkngan tidak langsung yang akan berakibat
signifikan terhadap organisasi.
Menyesuaikan diri terhadap Lingkungan: jika kekuatan lingkungan tidak dapat dirubah, manajer terpaksa menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Proses penyesuaian dapat dilakukan secara formal dalam manajemen atau perencanaan strategis. Dalam perencanaan tersebut manajer menetapkan tujuan, mengevaluasi lingkungan, dan kemudian menentukan strategi yang tepat.
Pentingnya Budaya dalam Organisasi
Kurang
lebih 20 tahun yang lalu, organisasi hampir seluruhnya hanya dianggap sebagai
wadah orang-orang yang dengan cara-cara rasional mengoordinasikan dan
mengontrol mereka dalam sebuah kelompok. Organisasi-organisasi ini memiliki
level-level vertikal, departemen-departemen, hubungan-hubungan kewenangan, dan
seterusnya.
Dalam
kenyataannya, organisasi-organisasi dapat memiliki kepribadian juga seperti
manusia pada umumnya. Ada yang kaku atau fleksibel, tidak bersahabat atau suka
membantu, ada yang inovatif atau konservatif. Jadi, pada akhir-akhir ini sudah
menjadi pendapat umum bahwa budaya memiliki peranan penting dalam kehidupan
para anggota organisasi.
Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan di mana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya. Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi.
Dimensi Etika Dalam Manajemen
Etika dapat didefinisikan melalui berbagai cara: Etika dapat didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang mengenai perilaku yang baik atau jelek. Definisi yang lain etika didefinisikan sebagai studi bagaimana suatu keputusan mempengaruhi orang lain.
Dari dua definisi tersebut, etika didefinisikan sebagai
studi mengenai hak dan kewajiban seseorang, mengenai aturan moral yang
digunakan orang dalam pengambilan keputusan, dan karakteristik hubungan antar
manusia.
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika.
Nilai Personal sebagai Stantar Etika
Nilai
(Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang
mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang.
Nilai
Personal pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang
dipegang oleh seseorang sehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya
Nilai
Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental.
Nilai
terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang
terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih
sesuatu.
Nilai
instrumental adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk
segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus
diperhatikan dan dijalankan.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Etika Individu
Pengaruh
Keluarga
Individu akan berperilaku mencontoh perilaku
orang tuanya atau keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disuruh oleh
orang tuanya.
Pengaruh
Faktor Situasional
Situasi akan menentukan etika individu, contoh
jika seseorang mencuri karena untuk membiayai anaknya yang sakit. Situasi
semacam itu membantu memahami kenapa seseorang dapat melakukan tindakan tidak
etis.
Nilai,
Moral, dan Agama
Keputusan dan perilaku manajer seringkali
dipengaruhi oleh kepercayaannya. Contoh manajer yang percaya pada nilai
kebersamaan tidak akan memberhentikan karyawan meskipun perusahaan sedang
mengalami kesulitan.
Pengalaman
Hidup
Pengalaman merupakan proses yang normal dalam
kehidupan seseorang, bisa pengalaman baik atau buruk pengalaman tersebut akan
membentuk etika seseorang.
Pengaruh
Teman
Teman akan berpengaruh terhadap pembentukan etika
seseorang. Jika lingkungan mempunyai standard etika yang tinggi, seorang
individu akan cenderung mempunyai etika yang tinggi juga.
Mengelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan
eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
penjagaan lingkungan, norma
masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya.
Pro dan Kontra Terhadap Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Argumen
Pro: “Pada dasarnya menganggap bahwa perusahaan merupakan bagian dari
masyarakat. Kemudian, perusahaan memiliki kekuasaan yang cukup besar, seperti
dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang ditarik. Kekuasaan harus disertai
dengan kewajiban program sosial yang dilakukan perusahaan sehingga akan
meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang.”
Argumen Kontra: “Jika perusahaan diharuskan menjalankan
tanggung jawab sosial, maka akan ada konflik antara tujuan ekonomi dan tujuan
sosial. Salah satu tokoh yang mendukung adalah Milton Friedman, ekonom
dari Amerika Serikat. Friedman berpendapat bahwa tanggung jawab sosial bahkan
menjadi sesuatu yang tidak etis, karena manajer dipaksa untuk mengeluarkan uang
yang seharusnya menjadi milik pemegang saham.”
Pendekatan Terhadap Tanggung Jawab Sosial
Penghindaran Sosial
Beberapa organisasi
berusaha meminimalkan keterlibatan mereka pada masalah-masalah sosial. Jika
berhadapan dengan masalah sosial, organisasi ini akan mencoba membantah atau
menutupi permasalahan yang ada.
Kewajiban Sosial
Dimana organisasi berusaha memenuhi kewajiban
sosialnya, terutama yang secar legal diharuskan, misal memenuhi peraturan
pemerintah.
Respon Sosial
Organisasi berusaha memenuhi kewajiban
minimalnya, ditambah lebih sekedar kewajiban minimal tersebut. Perusahaan
bersedia berpartisipasi dalam program sosial, tetapi mereka harus diyakinkan
bahwa program tersebut bermanfaat untuk organisasi tersebut.
Konstribusi Sosial
Pendekatan ini merupakan tahapan paling tinggi, dimana organisasi secara aktif berpartisifasi dalam program-program sosial. Organisasi memandang dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan secar aktif memberi sumbangan kepada masyarakat.
Info Selengkapnya disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar